بسم
الله الرحمن الرحيم
“Demokrasi”
Oleh : Zay
Apakah Demokrasi itu?
- Dalam arti yang sederhana.
Selama
hidup, kita adalah anggota dari berbagai macam kelompok atau kumpulan, mulai
dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, klub – klub dan unit – unit kerja
sampai pada bangsa dan Negara. Dalam semua kumpulan seperti itu dari yang
terkecil sampai yang terbesar, keputusan -keputusan harus diambil bagi
perkumpulan itu demi kepentingan bersama : mengenai tujuan – tujuan yang hendak
dicapai, mengenai aturan – aturan yang harus di patuhi, mengenai pembagian
tanggung jawab dan keutungan antara
anggota. Itu semua merupakan keputusan –
keputusan kolektif, yang dibedakan dari
keputusan individual yang dibuat oleh orang – orang yang hanya mewakili diri
mereka sendiri[1].
Demokrasi adalah bagian dari khazanah pembuatan keputusan ini. Demokrasi
mengejawantahkan keinginan bahwa keputusan – keputusan seperti itu, yang
mempengaruhi perkumpulan secara keseluruhan, harus diambil oleh semua
anggotanya dan semua masing - masing anggota mempunyai hak yang sama dalam
proses pengambilan atau pembuatan
keputusan tersebut.
Dengan kata lain, Demokrasi mencakup prinsip kembar kontrol rakyat atas
proses pembuatan keputusan kolektif dan kesamaan hak – hak dalam dalam
menjalankan kendali itu, dan sejauh prinsip – prinsip ini dilaksanakan dalam
proses pembuatan keputusan suatu perkumpulan, kita bisa menyebut perkumpulan
itu demokratis.
- Dalam arti luas.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik
secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan
politik secara bebas dan setara.
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” yang berarti rakyat dan “kratos” berarti kekuasaan. Konsep dasar
demokrasi iyalah “rakyat berkuasa” (government
of rule by people)[2]. Definisi singkat
untuk istilah demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun demikian penerapan demokrasi di
berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing – masing,
yang lazimnya sangat di pengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagi rakyat dalam
suatu Negara.
Mengapa kita harus menjujung tinggi demokrasi?
- Banyak alasan mengapa demokrasi itu di junjung tinggi.





Demokrasi Mempunyai arti yang
sangat penting bagi masyarakat yang menggunakannya, karna dengan hak masyarakat
yang menentukan sendiri jalannya organisasi Negara itu bisa terjamin[3].
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberikan pengertian bahwa pada
tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah – masalah pokok
mengenai kehidupanya, termasuk menilai kebijaksanaan Negara, karna
kebijaksanaan menentukan kehidupan rakyat. Jadi Negara Demokrasi adalah Negara
yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat serta kedaulatan
berada di tangan rakyat.
- Sketsa dan fenomena Demokrasi di Indonesia
Jika kita lihat Indonesia
dewasa ini mendapat peringatan sangat serius ketika elit politik gagal
memberikan pelajaran berdemokrasi yang beretika sekaligus jaminan kesejateraan
kepada masyarakat. Kesejahteraan masyarakat semangkin lama semangkin tidak
menjadi acuan dalam pelbagai kebijakan public. Di sisi lain, demokrasi
menghadapi masalah terutama ketika ia hanya di lihat di sisi luarnya saja.
Demokrasi nyatanya belum menyentuh hal- hal subtansial dan mendasar. Lebih
buruknya lagi ketika demokrasi termaknai
sebagai sekedar alat legitimasi perebutan jabatan dan bagi – bagi kekuasaan.
Tentu saja model seperti ini
amat berbahaya bagi kelansungan hidup bangsa. Demokrasi hanya direduksi kedalam
kepentingan sempit, ini juga membuat kita semangkin yakin bahwa perjalanan
bangsa ini tanpa didasari visi yang jelas. Elit politik dan penguasa hanya
mengerjar kulit luar demokrasi tanpa pernah menjadikan demokrasi sebagai roh
dalam mengelolah bangsa ini. Feodalisme
yang masih mengakar dalam kultur politik bangsa ini menyebabkan elit politik
tersendera hal – hal yang menyenangkan, mudah, jalan pintas dan instan.
Akibatnya politik yang di jalankan kehilangan kemampuan untuk membangun keadaan
public , lebih – lebih ketika terjebak kedalam permainan uang. Demokrasi tidak
menjadi dasar dalam penegakan keadilan hukum. Pencuri semangka dan sandal jepit
mendapat ketegasan hukum yang lebih berat dari pada pelaku penilep uang proyek
atau pelaku skandal bank.
Yogyakarta, 12 Desember 2015 09 : 07 pm
[1]
David Beetham. 2000. Demokrasi.
Yogyakarta: KANISIUS (Anggota IKAPI) hlm.19
[2] Konsep dasar Demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan
Negara dan hukum di Yunani Kuno dan di
praktekan antara abad ke 4 SM – 6 M ketentuan demokrasi hanya berlaku bagi
warga Negara yang resmi yang
merupakan sebagian kecil dari seluruh penduduk
, dan sebagian besarnya terdiri dari budak belian, pedagang asing, perempuan,
dan anak – anak tidak dapat menikmati hak demokrasi.
[3] Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. 2012 Pendidikan Kewarganegaraan. PARADIGMA,
Yogyakarta Hlm. 55
Tidak ada komentar:
Posting Komentar